15 Mei 2013

Abu Hamzah ; Senior Salafy Wahabi VS Mahasiswa So’al Bid’ah

DIALOG ULAMA WAHHABI VS ANAK BAU KENCUR
Pada bulan Desember 2009, organisasi al-Irsyad Jember mengadakan pelatihan akidah Syi’ah selama lima hari. Di antara pembicaranya adalah seorang tokoh Wahhabi dari Malang, Agus Hasan Bashori Lc, M.Ag, yang dikenal dengan Ustadz Abu Hamzah. Ia dikenal dengan Ustadz Salafi yang memiliki jam terbang tinggi. Beberapa perguruan tinggi salafi, membanggakan Abu Hamzah karena menjadi salah satu dosen tamu istimewanya.
Ternyata dalam pelatihan yang semula difokuskan pada persoalan ajaran Syi’ah, Abu Hamzah juga memberikan materi tentang bid’ah, dengan mengkaji kitab Ushul al-Bida’, karangan Ali Hasan al-Halabi, ulama Wahhabi dari Yordania yang murid Syaikh Nashir al-Albani.

Dalam materi yang disampaikannya, Abu Hamzah berkata begini, “Bid’ah dalam beribadah adalah membuat cara-cara baru dalam ibadah yang belum pernah diajarkan pada masa Rasulullah saw, seperti membaca sholawat yang disusun oleh kalangan ulama shufi, berdoa dengan doa-doa yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah saw dan sahabat dan berdzikir secara keras dan bersama-sama sehabis shalat berjamaah.”
Mendengar pernyataan ini, seorang peserta yang masih belum selesai S1 di STAIN Jember bertanya kepada Abu Hamzah, “Kalau bapak mendefinisikan bid’ah seperti itu, kami punya tiga pertanyaan berkaitan dengan konsep bid’ah yang Anda sampaikan.
Pertama, bagaimana dengan redaksi shalawat yang disusun oleh Sayyidina Ali, Ibnu Mas’ud, Imam al-Syafi’i dan lain-lain, yang jelas-jelas tidak ada contohnya dalam hadits Rasulullah saw. Beranikah Anda mengatakan bahwa dengan sholawat yang mereka susun, berarti Sayyidina Ali, Ibnu Mas’ud, Imam al-Syafi’i itu termasuk ahli bid’ah?
Kedua, kalau Anda menganggap doa-doa yang disusun oleh para ulama termasuk bid’ah, bagaimana Anda menanggapi doa yang disusun oleh Imam Ahmad bin Hanbal, yang dibaca oleh beliau selama 40 tahun dalam sujud ketika shalat.
Beliau membaca doa berikut:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمُحَمَّدِ بْنِ إِدْرِيْسَ الشَّافِعِيِّ

“Ya Allah, ampunilah aku, kedua orang tuaku dan Muhammad bin Idris al-Syafi’i“.
Doa ini dibaca oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam setiap sujud dalam shalatnya selama empat puluh tahun. Pertanyaan kami, beranikah Anda menganggap Imam Ahmad bin Hanbal termasuk ahli bid’ah yang akan masuk neraka?
Ketiga, kalau Anda menganggap berdzikir secara berjama’ah itu bid’ah, bagaimana Anda menanggapi Ibnu Taimiyah yang melakukan dzikir jama’ah setiap habis sholat shubuh, lalu dilanjutkan dengan membaca surat al-Fatihah sampai Matahari naik ke atas, dan ia selalu menatapkan matanya ke langit. Padahal apa yang dilakukan oleh Ibnu Taimiyah ini tidak ada contohnya dari Rasulullah saw. Pertanyaan kami, beranikah Anda menganggap Ibnu Taimiyah termasuk ahli bid’ah dan ahli neraka?”
Mendengar pertanyaan ini, akhirnya Abu Hamzah diam seribu bahasa, tidak bisa menjawab. Dan akhirnya dia membicarakan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pertanyaan. Dan begitulah, Ustadz Abu Hamzah yang pernah berguru kepada banyak Syaikh Wahhabi di Saudi Arabia itu, dikalahkan oleh seorang anak bau kencur yang belum selesai meraih gelar S1 di STAIN Jember.

14 Mei 2013

RAJA YORDANIA II ADALAH PEMIMPIN UMAT ISLAM DUNIA SAAT INI

RAJA ABDULLAH II  PEMEGANG TAHTA SYAM
Sultan Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil Haqqani qs
Lefke Cyprus - 28 April 2012
Audzubillahi minasy syaitahnir rajim, Bismillahir Rahmaanir Rahim
Kita berada diakhir zaman dimana Rasulullah saw mengatakan, ”Setelahku adalah para Kulafa Rasyidin, setelah itu para Pangeran, dan setelah itu para Raja. Dan setelah Raja adalah para Tiran (Diktaktor). Kemudian seseorang dari Ahlul Bayt (keturunan Nabi saw) akan muncul dan mengisi dunia dengan kedamaian yang sebelumnya dipenuhi dengan ketidak adilan dan korupsi. Dan para tiran akan dihancurkan, dan kita sudah dekat dengan waktu dimana para Raja akan memerintah kembali. Dan Allah swt akan mengirimkan dukungan untuk Islam. Dan kemudian seseorang dari keturunan Nabi Muhammad saw akan muncul untuk memimpin (Sayidina Mahdi as)

Wahai para Raja dan yang terhormat Raja Abdullah II dari Yordania yang diberkahi, yang berasal dari keturunan Nabi saw, yang akan membawa orang Arab dan seluruh muslim, dimana saat ini seluruh umat Islam tidak memilki Imam dan Kalifah yang mewakili Nabi Muhammad saw. Dan saat ini dari timur ke barat, siapakah yang dapat membawa beban dari keturunan Nabi saw untuk dapat bersama dengan Sayidina Mahdi as?. Maka saat ini, kehormatan dan kekuatan diberikan kepada Raja Abdullah II dari Yordania.

Saya adalah hamba yang lemah dan fakir, dan pesan ini telah kami terima untuk disampaikan kepadanya bahkan sebelum dia dilahirkan, 70 tahun yang lalu. Ketika saya berada di Syam bersama Sayyidina Syaikh Abdullah Faiz ad-Daghestani qs yang juga merupakan guru dari Raja Abdullah I dari Jordan yang merupakan Amir dan Imam dari Jordan yang juga seorang Raja. Dan Raja Abdullah I mengirimkan Mufti Jordan untuk mengunjungi Syaikh Abdullah Faiz ad-Daghestani qs. King Abdullah I telah mengambil bay'at kepada Syaikh Abdullah Faiz qs dalam tariqah Naqshbandi Aliyyah.
Mufti tersebut menyampaikan pesan dari Raja Abdullah I, apakah yang harus kami lakukan. Kemudian Syaikh Abdullah Faiz ad-Daghestani qs menyuruhku untuk menulis surat kepada Raja Abdullah I, surat itu sangat panjang. Syaik Abdullah Faiz qs memperingatkan agar Raja Abdullah tidak hadir pada salat jumat di Masjid Al-Aqsa, karena seseorang akan membunuhnya. Tetapi beberapa waktu kemudian seorang amir mengundanganya ke Palestina dimana bertepatan dengan hari Jumat. Mungkin Raja Abdullah terlupa dengan pesan tersebut dan memang sudah takdir yang digariskan Allah swt bahwa dia akan meninggal disana ditembak oleh seseorang.
Dan King Abdullah II saat ini adalah cucu dari King Abdullah I, dia adalah salah satu dari singaNya Allah. Sepuluh negara di wilayah Syam akan berada dibawah kepemimpinan King Abdullah II.Sekarang kita berada didalam zaman para Tiran, dimana mereka dengan ribuan siasat dan trik menyebabkan umat muslim terlupa dengan perlunya Imam bagi Muslim, Kekalifahan Islam, Kesultanan Islam. Seluruh dunia Islam terjatuh kedalam jurang kehancuran dan tidak memiliki jalan keluarnya.
Saya yang lemah ini hanyalah pelayannya King Abdullah II, usia saya sudah tua. Saya menerima pesan dari para ahlul Syam, wahai King Abdullah janganlah takut, karena dukungan Allah bersamamu dan Syam terbuka saat ini tanpa kepemimpinan. Umumkan kepada penduduk Syam bahwa engkau adalah keturunan Nabi Muhammad saw (ahlul bayt) dan akan menjadi Raja terakhir untuk memerintah tanah Syam, jangan ragu-ragu dan jangan takut. Umumkan bahwa kau adalah ahli waris dari Nabi saw sebagai kalifah Rasulullah saw, dan akan membawa bendera Rasulullah saw.
Maka Raja Abdullah akan memilki tiga Resimen Pasukan, Pasukan dengan bendera Sayidina Muhammad saw, Pasukan dengan Bendera Sayidina Mahdi as, dan Pasukan dengan Bendera Kerajaannya. Dia harus menaikkan bendera itu dengan genderang perang, dan aku yang akan pertama kali berbayat kepadanya. Dan aku umumkan kepada seluruh dunia muslim bahwa dia adalah Kalifah pewaris Nabi saw. Dan dia akan menaikkan bendera Islam dan dia akan mendapat kemenangan dan akan bergabung bersamanya 10 negara Islam dibawah kepemimpinannya. Wahai mareka yang mendengarkan suhbah ini, sampaikan pesanku ini untuk seluruh muslim diseluruh dunia.
Kemudian Sayidina Mahdi as akan datang dari daerah Qadam di Syam. Dan saya hamba yang lemah ini yang pertama kali berbayat kepadamu King Abdullah II, dan saya umumkan kepada seluruh Raja dan Sultan dinegeri Islam untuk berbayat dan bergabung serta mendukung King Abdullah.
Wahai King Abdullah, saya yang pertama kali berbayat kepadamu, terimalah bayat ku wahai Raja Abdullah, terimalah bayatku wahai Raja Abdullah. Aku melihatnya, dia akan bersama dengan Sayidina Mahdi as. Dan saya memerintahkan kepada seluruh umat muslim dunia, untuk mengambil bayat kepadanya. Dan siapa yang tidak berbayat kepadanya maka dia bukan muslim, dan seluruh Awliya akan mengambil bayat kepadanya. Seluruh dunia harus berbay'at kepadanya karena dia diberkahi didunia dan di akhirat. Karena dia adalah Kalifah Islam, jika kalian tidak mendukungnya maka kalian akan dihancurkan.