Dusta Salafi Di Balik Nama Wahabi
Cerita ini adalah fiktif belaka dan tidak lebih dari hanya sebuah dongeng semata, tapi aneh nya dongeng ini bukan saja di sukai oleh anak-anak, tapi justru sangat popular dan di sukai oleh Ustadz atau Syekh Salafi-Wahabi, Cuma saja dongeng ini beredar dengan beragam judul, dikalangan Salafi-Wahabi lebih sering didongengkan dengan judul “Siapakah Wahabi Sesungguhnya” dan “Inilah Wahabi Sesungguhnya” atau "Selubung Makar di Balik Julukan Wahabi" dan
bahkan karena terlalu terbawa dan percaya dengan dongeng ini, tanpa
mencari tau kebenaran nya, sebagian orang menyangka cerita fiktif
tersebut adalah sebuah kenyataan, meskipun tidak bisa membuktikan
kebenaran cerita nya, karena kebiasaan para pengikut mereka yang hanya
bisa membaca tapi tidak mencari fakta, hanya bisa mendengar tak bisa
berkomentar, sehingga dongeng tersebut terus disebarkan oleh orang-orang
yang tidak punya malu dan tanggung jawab (semoga Allah membalas nya
dengan balasan yang setimpal).
Dongeng Wahhabi Rustumi tersebut menceritakan tentang ajaran seorang yang bernama Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum [208 H/823 M] atau konon disebut dengan nama Wahhabi, dan di akhir cerita di vonis sesat oleh seorang Ulama bernama Al-Lakhmi
atau nama lengkap Ali bin Muhammad Al-Lakhmi [478 H/1085 M], adapun
bila ada kesamaan nama atau sebutan dalam dongen tersebut hanyalah
sebuah kebetulan atau memang ada misi dibalik nama-nama tersebut, namun
nama-nama dan sebutan dalam dongeng ini tidak ada hubungan dengan Salafi-Wahabi dengan bermacam varian nya, yang juga difatwakan sesat oleh Ulama Ahlus Sunnah Waljama’ah seluruh dunia, karena Wahabi yang difatwakan sesat oleh Ulama Ahlus Sunnah sedunia adalah ajaran Syekh Muhammad bin Abdil Wahhab At-Tamimi An-Najdi [1206 H/1791M], sekali lagi bahwa Wahabi dalam dongeng
tersebut tidak ada hubungan apa pun dengan Wahabi yang beredar
disekeliling kita sekarang ini atau yang sering menyebut diri nya
Salafi, meri kita ikuti dongeng ini sampai akhir, agar generasi kita
tidak termakan oleh sebuah dongeng atau cerita yang tidak bisa
dibuktikan kebenaran nya (semoga Allah menjaga kita semua dari fitnah
Agama ini).
Begini Cerita nya ! Dongeng ini kami copas dari situs dan blog Syekh Salafi-Wahabi, tapi ingat ini hanya sebuah dongeng ! harap baca sampai tuntas, agar tidak salah paham
(awal dongeng)-
Cerita ini berawal dari dialog antara Syaikh Muhammad bin Sa’ad Asy
Syuwai’ir dengan para masyaikh/dosen-dosen di satu Universitas Islam di
Maroko (tidak jelas Universitasnya).
Salah seorang Dosen itu berkata: ”Sungguh
hati kami sangat mencintai Kerajaan Saudi Arabia, demikian pula dengan
jiwa-jiwa dan hati-hati kaum muslimin sangat condong kepadanya,dimana
setiap kaum muslimin sangat ingin pergi kesana, bahkan antara kami
dengan kalian sangat dekat jaraknya. Namun sayang, kalian berada diatas
suatu Madzhab, yang kalau kalian tinggalkan tentu akan lebih baik, yaitu
Madzhab Wahabi.”
Kemudian Asy Syaikh dengan tenangnya
menjawab: ”Sungguh banyak pengetahuan yang keliru yang melekat dalam
pikiran manusia, yang mana pengetahuan tersebut bukan diambil dari
sumber-sumber yang terpercaya, dan mungkin kalian pun mendapat
khabar-khabar yang tidak tepat dalam hal ini.
Baiklah, agar pemahaman kita bersatu,
maka saya minta kepada kalian dalam diskusi ini agar mengeluarkan
argumen-argumen yang diambil dari sumber-sumber yang terpercaya,dan saya
rasa di Universitas ini terdapat Perpustakaan yang menyediakan
kitab-kitab sejarah islam terpercaya .Dan juga hendaknya kita semaksimal
mungkin untuk menjauhi sifat Fanatisme dan Emosional.”
Dosen itu berkata : ”saya setuju
denganmu, dan biarkanlah para Masyaikh yang ada dihadapan kita menjadi
saksi dan hakim diantara kita.
Asy Syaikh berkata : ”saya terima,
Setelah bertawakal kepada Allah, saya persilahkan kepada anda untuk
melontarkan masalah sebagai pembuka diskusi kita ini.”
Dosen itu pun berkata :”baiklah kita ambil satu contoh, ada sebuah fatwa yang menyatakan bahwa firqoh wahabi adalah Firqoh yang sesat. Disebutkan dalam kitab Al-Mi ’yar yang ditulis oleh Al Imam Al-Wansyarisi, beliau menyebutkan bahwa Al-Imam Al-Lakhmi
pernah ditanya tentang suatu negeri yang disitu orang-orang Wahabiyyun
membangun sebuah masjid,”Bolehkan kita Sholat di Masiid yang dibangun
oleh orang-orang wahabi itu ??” maka Imam Al-Lakhmi pun menjawab: ”Firqoh Wahabiyyah adalah firqoh yang sesat,
yang masjidnya wajib untuk dihancurkan, karena mereka telah menyelisihi
kepada jalannya kaum mu ’minin, dan telah membuat bid’ah yang sesat dan
wajib bagi kaum muslimin untuk mengusir mereka dari negeri-negeri kaum
muslimin ”.
Dosen itu berkata lagi :”Saya rasa kita sudah sepakat akan hal ini, bahwa tindakan kalian adalah salah selama ini,”
Kemudian Asy Syaikh menjawab : ”Tunggu
dulu..!! kita belum sepakat, lagipula diskusi kita ini baru dimulai, dan
perlu anda ketahui bahwasannya sangat banyak fatwa yang seperti ini
yang dikeluarkan oleh para ulama sebelum dan sesudah Al-Lakhmi, untuk
itu tolong anda sebutkan terlebih dahulu kitab yang menjadi rujukan
kalian itu !”
Dosen itu berkata: ”anda ingin saya membacakannya dari fatwanya saja, atau saya mulai dari sampulnya ??”
Asy Syaikh menjawab:”dari sampul luarnya saja.”
Dosen itu kemudian mengambil kitabnya dan membacakannya: ”Namanya adalah Kitab Al-Mi’yar,yang dikarang oleh Ahmad bin Muhammad Al-Wansyarisi. Wafat pada tahun 914 H dikotaFas, di Maroko.”
Kemudian Asy Syaikh berkata kepada salah
seorang penulis di sebelahnya:”wahai syaikh, tolong catat baik- baik,
bahwa Imam Al-Wansyarisi wafat pada tahun 914 H. Kemudian bisakah anda
menghadirkan biografi Imam Al- Lakhmi??”
Dosen itu berkata:”Ya,”kemudian dia
berdiri menuju salah satu rak perpustakaan, lalu dia membawakan satu juz
dari salah satu kitab-kitab yang mengumpulkan biografi ulama. Didalam
kitab tersebut terdapat biografi Ali bin Muhammad Al-Lakhmi, seorang Mufti Andalusia dan Afrika Utara.
Kemudian Asy Syaikh berkata : ”Kapan beliau wafat?”
Yang membaca kitab menjawab: ”beliau wafat pada tahun 478 H”
Asy Syaikh berkata kepada seorang penulis tadi: ”wahai syaikh tolong dicatat tahun wafatnya Syaikh Al-Lakhmi ” kemudian ditulis.
Lalu dengan tegasnya Asy Syaikh berkata :
”Wahai para masyaikh….!!! Saya ingin bertanya kepada antum semua …!!!
Apakah mungkin ada ulama yang memfatwakan tentang kesesatan suatu
kelompok yang belum datang (lahir) ???? kecuali kalau dapat wahyu????”
Mereka semua menjawab :”Tentu tidak mungkin, Tolong perjelas lagi maksud anda !”
Asy syaikh berkata lagi : ”bukankah wahabi yang kalian anggap sesat itu adalah dakwahnya yang dibawa dan dibangun oleh Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab????
Mereka berkata : ”Siapa lagi???”
Asy Syaikh berkata:”Coba tolong
perhatikan..!!! Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir pada tahun 1115 H
dan wafat pada tahun 1206 H, …
Nah,ketika Al-Imam Al-Lakhmi berfatwa
seperi itu, jauh RATUSAN TAHUN lamanya syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
belum lahir..bahkan sampai 22 generasi keatas dari beliau sama belum
yang lahir..apalagi berdakwah..
KAIF ??? GIMANA INI???
(Merekapun terdiam beberapa saat..)
Kemudian mereka berkata:”Lalu sebenarnya siapa yang dimaksud Wahabi oleh Imam Al-Lakhmi tersebut ??” mohon dielaskan dengan dalil yang memuaskan, kami ingin mengetahui yang sebenarnya !”
Asy Syaikh pun menjawab dengan tenang : ”Apakah anda memiliki kitab Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya, yang ditulis oleh Al-Faradbil, seorang kebangsaan Francis ?”
Dosen itu berkata:”Ya ini ada,”
Asy Syaikh pun berkata :”Coba tolong buka
di huruf “ wau” ..maka dibukalah huruf tersebut dan munculah sebuah
judul yang tertulis “ Wahabiyyah”
Kemudian Asy Syaikh menyuruh kepada Dosen itu untuk membacakan tentang biografi firqoh wahabiyyah itu.
Dosen itu pun membacakannya: ”Wahabi atau Wahabiyyah adalah sebuah sekte KHOWARIJ ABADHIYYAH yang dicetuskan oleh Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum Al-Khoriji Al- Abadhi,
Orang ini telah banyak menghapus Syari’at Islam, dia menghapus
kewajiban menunaikan ibadah haji dan telah terjadi peperangan antara dia
dengan beberapa orang yang menentangnya. Dia wafat pada tahun 197 H
dikotaThorat di Afrika Utara. Penulis mengatakan bahwa firqoh ini
dinamai dengan nama pendirinya, dikarenakan memunculkan banyak perubahan
dan dan keyakinan dalam madzhabnya. Mereka sangat membenci Ahlussunnah.
Setelah Dosen itu membacakan kitabnya Asy Syaikh berkata : ”Inilah Wahabi yang dimaksud oleh imam Al-Lakhmi,
inilah wahabi yang telah memecah belah kaum muslimin dan merekalah yang
difatwakan oleh para ulamaAndalusiadan Afrika Utara sebagaimana yang
telah kalian dapati sendiri dari kitab-kitab yang kalian miliki. Adapun
Dakwah yang dibawa oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang didukung
oleh Al-Imam Muhammad bin Su’ud-Rahimuhumallah-, maka dia bertentangan
dengan amalan dakwah Khowarij, karena dakwah beliau ini tegak diatas
kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam yang
shahih, dan beliau menjauhkan semua yang bertentangan dengan keduanya,
mereka mendakwahkah tauhid, melarang berbuat syirik, mengajak umat
kepada Sunnah dan menjauhinya kepada bid ’ah, dan ini merupakan Manhaj
Dakwahnya para Nabi dan Rasul. (akhir dongeng)
Itulah dongeng lengkap yang
sering diceritakan oleh para Syekh Salafi-Wahabi kepada pengikut setia
mereka, hati-hati jangan terjebak oleh dongeng ini …..!!!
BENARKAH CERITA ITU DONGENG ?
Dalam dongeng itu menceritakan bahwa ajaran Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum bernama Wahhabiyah nisbah kepada nama Abdul Wahhab, ternyata ajaran yang disebarkan oleh Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum itu bukan Wahhabiyyah ( الوهابيه ) tapi Wahbiyyah ( الوهبية ), lalu kenapa juga ajaran nya disebut Wahbiyyah ? apakah Wahbiyyah itu nisbah kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum ? nah tentu saja bukan karena ajaran Wahbiyyah tersebut adalah nisbah kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi
(38 H) [عبد الله بن وهب الراسبي] [Lihat Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya-
halaman 145], lalu pecah kepada beberapa firqah, nah firqah nya Abdul wahhab bin Abdirrahman bin Rustum di sebut Wahbiyyah Rustumiyyah (bukan Wahhabiyyah Rustumiyyah), bahkan dalam kitab yang tersebut di atas sangat jelas bahwa Al-Lakhmi di tanyakan tentang kaum Wahbiyyah, bukan tentang Wahhabiyyah, tetapi dalam dongeng disebutkan bahwa Al-Lakhmi ditanyakan tentang Wahhabiyyah, ini jelas-jelas tipuan dan pembodohan, simak penjelasan berikut ini :
Dalam kitab Tarikh Ibnu Khaldun juzuk II halaman 98, beliau berkata :
وكان يزيد قد أذل الخوارج ومهد البلاد فكانت ساكنة أيام روح ورغب في موادعة عبد الوهاب بن رستم وكان من الوهبية فوادعه
وكان يزيد قد أذل الخوارج ومهد البلاد فكانت ساكنة أيام روح ورغب في موادعة عبد الوهاب بن رستم وكان من الوهبية فوادعه
Perhatikan dari teks di atas : (ﻭﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻮﻫﺒﻴﺔ)
dan adalah Abdul Wahhab bin Rustum sebagian dari “Wahbiyyah”
dan adalah Abdul Wahhab bin Rustum sebagian dari “Wahbiyyah”
Maksudnya, Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum adalah pengikut Wahbiyyah bukan Wahhabiyyah, dan juga bukan pendiri Wahbiyyah
sehingga ada anggapan bahwa ajaran nya bernama Wahhabiyyah nisbah
kepada nama nya Abdul Wahhab, sunnguh anggapan yang sangat keliru, perbedaan antara Wahbiyyah dan Wahhabiyyah
bagaikan langit dan bumi, baik dari penulisan atau bacaan nya, atau pun
pada nisbah dan ajaran nya, tapi kemiripan penulisan tulisan dan bacaan
nya membantu para Syekh Salafi-Wahabi untuk menipu para simpatisan mereka, maka tertipulah orang-orang yang hanya bisa melihat tapi tak mau berpikir. (na’uzubillah)
Bahkan dalam Al-Mi’yaar al-Mu’rib wa
al-Jaami’ al-Mughrib ‘an Fataawaa Ifriiqiyyah wa al-Andalus wa
al-Maghrib juzuk 11 halaman 168 di tulis oleh Ahmad bin Yahya
Al-Wansyarisi (sebagaimana rujukan dalam dongeng di atas)
وسئل اللخمي عن قوم من الوهبية
سكنوا بين أظهر أهل السنة زمانا وأظهروا الآن مذهبهم وبنوا مسجدا ويجتمعون
فيه ويظهرون مذهبهم في بلد فيه مسجد مبني لأهل السنة زمانا ، وأظهروا أنه
مذهبهم وبنوا مسجدا يجتمعون فيه ويأتي الغرباء من كل جهة كالخمسين والستين ،
ويقيمون عندهم ، ويعملون لهم بالضيافات ، وينفردون بالأعياد بوضع قريب من
أهل السنة . فهل لمن بسط الله يده في الأرض الإنكار عليهم ، وضربهم وسجنهم
حتى يتوبوا من ذلك ؟
Perhatikan dari teks di atas : (ﻭﺳﺌﻞ ﺍﻟﻠﺨﻤﻲ ﻋﻦ ﻗﻮﻡ ﻣﻦ ﺍﻟﻮﻫﺒﻴﺔ)
“Dan Al-Lakhmi ditanyakan tentang satu kaum dari Wahbiyyah”
“Dan Al-Lakhmi ditanyakan tentang satu kaum dari Wahbiyyah”
Maksudnya, Imam Al-Lakhmi ditanyakan tentang satu firqah dari Wahbiyyah, sementara dalam dongeng di atas disebutkan Al-Lakhmi ditanyakan tentang firqah Wahhabiyyah, sangat jelas ini tipuan belaka, Wahhabiyyah dalam penulisan bahasa Arab ber-tasydid pada (Ha) dan ada (Alif) di depan (Ha), sementara Wahbiyyah tulisan nya tidak ber-tasydid pada (Ha) dan tidak ada (Alif) di depan (Ha), maka fatwa Al-Lakhmi bukan tentang faham Wahhabiyyah, tapi tentang firqah Wahbiyyah, dan tidak ada hubungan antara Wahhabiyyah dan Wahbiyyah Rustumiyyah abadhiyyah.
Dan dalam buku seorang sejarawan asal
Prancis, sebagaimana rujukan dalam dongeng itu pula, yaitu Al-Firaq Fii
Syimal Afriqiya, yang ditulis oleh Al-Faradbil [1364 H/1945 M], lihatlah
penyimpangan cerita itu dengan apa yang tersebut dalam buku rujukan
nya, ini tulisan Al-Faradbil dalam buku nya :
وقد سموا أيضا الوهبيين نسبة إلى عبد الله بن وهب الراسبي ، زعيم الخوارج
“Dan sungguh mereka dinamakan Wahbiyyin (الوهبيين) karena dinisbahkan kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi, yang di tuduh sebagai Khawarij” [Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya- halaman 145].
Ternyata dalam buku Al-Faradbil juga tertulis Wahbiyyin, bukan Wahhabiyyin, dan dengan sharih disebutkan nisbah nya, Wahbiyyah atau Wahhbiyyin bukan nisbah kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum sebagaimana dalam dongeng di atas, akan tetapi Wahbiyyah itu nisbah kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi.
Semakin terang benderang upaya makar para syekh Salafi-Wahabi
hendak memutar balikkan fakta, sungguh tipuan yang hampir sempurna,
banyak trik yang telah mereka susupi dalam kitab, buku, situs dan blog
mereka, dan para pengikut mereka tidak pernah mempertanyakan atau
membuktikan kebenaran nya, sikap para pengikut mereka yang hanya bisa
taqlid buta, semakin mendukung para syekh akan terus mempertahankan
taktik ini, (semoga membuka mata para pecinta dongeng itu).
Dan perhatikan nama-nama kitab Wahbiyyah berikut ini :
كتـاب ( تلخيص عقائد الوَهْبِيَّة
في نكتة توحيد خالق البرية ) * للشيخ إبراهيم بن بيحمان اليسجني من علماء
وادي مِيزَاب بالجزائر ( ت : 1232هـ / 1817م
كتاب ( العقيدة الوَهْبِيَّة ) * للشيخ أبي مسلم ناصر بن سالم البَهْلانِي من علماء عُمَان ( ت : 1339هـ / 1920م
كتاب ( دفع شبه الباطل عن
الإباضية الوَهْبِيَّة المحقة ) * للشيخ أبي اليقظان إبراهيم من علماء وادي
مِيزَاب بالجزائر ( ت : 1393هـ / 1973م
Perhatikan, ini pengakuan dan pernyataan dari mereka sendiri bahwa faham mereka bernama “Wahbiyyah- الوَهْبِيَّة”
bukan Wahhabiyyah, semua mata pun bisa melihat dengan sangat jelas,
hanya hati yang ingkar yang masih mempertahankan cerita yang tidak bisa
dibuktikan kebenaran nya, ketika cerita atau sejarah sudah tidak lagi
sesuai dengan fakta, maka pantaslah cerita itu masuk dalam kategori
Dongeng, silahkan saja bercerita, tapi bukan untuk di percaya, tapi
seharusnya seorang Ustadz tidak mengelabui murid-murid nya dengan cerita
dusta, apalagi setingkat Ustadz lulusan luar negeri, sungguh sangat
disayangkan. (semoga allah membuka mata mereka)
WAHHABI ADALAH NAMA AJARAN SYEKH MUHAMMAD IBNU ABDIL WAHHAB AT-TAMIMI AN-NAJDI
berikut bukti pengakuan dari Syaikh Wahabi yakni Ibnu Baz dalam kitab Fatawa Nur ‘ala al-darb pada soal yang ke 6 sebagai berikut :
س 6 – يقول السائل: فضيلة الشيخ، يسمي بعض الناس عندنا العلماء في المملكة العربية السعودية بالوهابية فهل ترضون بهذه التسمية؟ وما هو الرد على من يسميكم بهذا الاسم؟
“Soal ke 6 – Seseorang bertanya kepada Syaikh : Sebagian manusia menamakan Ulama-Ulama di Arab Saudi dengan nama Wahabi [Wahabiyyah], adakah antum ridho dengan nama tersebut ? dan apa jawaban untuk mereka yang menamakan antum dengan nama tersebut ?”
Syaikh Ibnu Baz menjawab sebagai berikut :
الجواب: هذا لقب مشهور لعلماء التوحيد علماء نجد ينسبونهم إلى الشيخ الإمام محمد بن عبد الوهاب رحمة الله عليه
“Jawab : Penamaan tersebut masyhur untuk Ulama Tauhid yakni Ulama Nejed [Najd], mereka menisbahkan para Ulama tersebut kepada Syaikh Muhammad ibnu Abdil Wahhab.
dan bahkan Ibnu Baz memuji nama tersebut, ia berkata :
فهو لقب شريف عظيم
“Dianya (Wahhabiyah) adalah panggilan yang sangat mulia dan sangat agung”.
س 6 – يقول السائل: فضيلة الشيخ، يسمي بعض الناس عندنا العلماء في المملكة العربية السعودية بالوهابية فهل ترضون بهذه التسمية؟ وما هو الرد على من يسميكم بهذا الاسم؟
“Soal ke 6 – Seseorang bertanya kepada Syaikh : Sebagian manusia menamakan Ulama-Ulama di Arab Saudi dengan nama Wahabi [Wahabiyyah], adakah antum ridho dengan nama tersebut ? dan apa jawaban untuk mereka yang menamakan antum dengan nama tersebut ?”
Syaikh Ibnu Baz menjawab sebagai berikut :
الجواب: هذا لقب مشهور لعلماء التوحيد علماء نجد ينسبونهم إلى الشيخ الإمام محمد بن عبد الوهاب رحمة الله عليه
“Jawab : Penamaan tersebut masyhur untuk Ulama Tauhid yakni Ulama Nejed [Najd], mereka menisbahkan para Ulama tersebut kepada Syaikh Muhammad ibnu Abdil Wahhab.
dan bahkan Ibnu Baz memuji nama tersebut, ia berkata :
فهو لقب شريف عظيم
“Dianya (Wahhabiyah) adalah panggilan yang sangat mulia dan sangat agung”.
Sungguh pengakuan yang sangat
jujur yang seharusnya dimiliki oleh semua Syekh Salafi-Wahabi, kenapa
harus main curang kalau memang yakin dengan kebenaran dakwah Wahabi ?
lagi pula kebenaran dan kesesatan bukan pada sebuah nama atau julukan,
justru kebohongan yang semakin lama semakin banyak Nampak ke permukaan,
akan membuat para penggemar Salafi-Wahabi kecewa, ketika mereka tau
ternyata Wahabi bukan bermanhaj Salaf.
KESALAHAN SYEKH WAHABI DALAM DONGEN INI
- Menghubungkan Fatwa tentang firqah Wahbiyyah dengan firqah Wahhabiyyah.
- Menghilangkan atau menganggap sama Wahbiyyah dengan Wahhabiyyah.
- Cerita nya tidak sesuai dengan apa yang ada dalam kitab atau buku rujukan yang tersebut dalam cerita itu.
- Menceritakan bahwa Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum adalah pendiri Wahbiyyah, agar sesuai dengan tujuan cerita.
- Ternyata tidak ada ajaran bernama Wahhabi pada masa daulah Rustumiyyah.
- Wahbiyyah ternyata nisbah kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi.
- Main curang untuk membela paham Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab At-Tamimi.
MISI DIBALIK DONGENG INI
Siapa pun bisa menebak apa misi di balik trik ini, trik yang sudah terlalu sering digunakan oleh para Syekh Wahhabi Saudi,
walaupun trik ini kelihatan sangat super bodoh tapi tetap mereka
pertahankan, karena sangat efektif mempengaruhi orang bodoh (awam),
ideologi bodoh itu sangat ilmiah dan masuk akal di kalangan orang bodoh,
tapi orang yang berpendidikan pasti bisa melihat apa maksudnya dongeng
itu ? dia pasti bisa merasakan ada sesuatu di balik cerita yang tidak
ada manfaat itu, dan bahkan sangat jelas dalam dongeng itu pun telah ada
pembelaan terhadap ajaran Syekh Muhammad bin Abdil Wahhab,
kemiripan sebuah nama, mereka gunakan untuk menutupi kesesatan ajaran
mereka, agar orang buta bertambah gelap dalam kebutaan nya, dan
menyangka itulah Wahhabi sesungguhnya yang difatwakan sesat oleh ulama
Ahlus Sunnah, dan ajaran sesat Syekh Muhammad bin Abdil Wahhab pun
terlepas dengan hanya sebuah dongeng belaka (na’uzubillah min dzalik).
KESIMPULAN
- Firqah yang difatwakan sesat oleh Al-Lakhmi dalam dongeng adalah ajaran yang dinisbahkan kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum yang bernama Wahhabiyyah, tapi kenyataan nya dalam rujukan kitab itu, bukan bernama Wahhabiyyah tapi Wahbiyyah.
- Wahbiyyah bukan nisbah kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum, tapi nisbah kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi.
- Wahbiyyah dan Wahhabiyyah adalah dua nama untuk dua ajaran yang berbeda dan masa berbeda.
- Wahhabi atau Wahhabiyyah yang telah difatwakan sesat oleh Ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah semua Madzhab, sejak kemunculan nya sampai sekarang adalah ajaran Syekh Muhammad bin Abdil Wahhab At-Tamimi An-Najdi, dan tidak ada hubungan dengan fatwa Al-Lakhmi.
- Ada misi di balik dongeng tersebut, mereka ingin membela ajaran Syekh mereka dengan cara berdusta dan membodohi para pengikut setia mereka, dan mengalihkan semua Fatwa Ulama hlus Sunnah Waljama’ah kepada ajaran lain yang hampir serupa nama nya dalam penulisan dan bacaan nya.
- Fatwa Ulama Ahlus Sunnah seluruh Madzhab, ditujukan kepada ajaran Syekh Muhammad bin Abdil Wahhab An-Najdi, yakni ajaran Salafi-Wahabi.
- Wahabi dalam dongeng tersebut tidak ada hubungan dengan Salafi-Wahabi, bukan sebagai bukti sesat nya atau tidak sesat nya.
- Wahhabi yang sesungguhnya hanya ada satu yakni ajaran Syekh Muhammad bin Abdil Wahhab At-Tamimi An-Najdi, karena ajaran Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum tidak pernah dinamakan dengan nama Wahhabi kecuali hanya dalam dongeng itu saja.
- Hati-hati membaca dongeng, jangan sampai anda termakan dan menjadi korban sebuah dongeng, apalagi dongeng dalam masalah Agama.
Semoga tulisan ini menjadi ilmu bagi
penulis dan pembaca semua, dan juga kepada siapa pun yang pernah
termakan oleh dongeng itu, Wallahul muwaffiq ila aqwamut thoriq, amiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar