Di Mata Para Ulama Ahlussunnah
(Bagian I)
(Bagian I)
Ibn Taymiyah  yang kita ketahui merupakan salah seorang tokoh yang dipuja-puja kaum  Wahaby-Salafy ternyata di mata para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah  adalah seorang munafik dengan bukti-bukti sbb:
 1. Al-Durar al-Kaamina fi A`yaan al-Mi’at al-Tsaamina,  karya Ibn Hajar al-`Asqalani yang membongkar asal-usul, akidah dan  pemikiran Ibn Taymiyah yang jauh menyimpang dari akidah Ahlus Sunnah wal  Jama’ah (Cet. Hydrrabad: Daa’irat Al-Ma`aarif al-`Utsmaaniyyah, 1384 H,  Jil. 1, hlm. 153-155)
 “Ulama-ulama lainnya bahkan menganggap dia (Ibn Taymiyah) adalah seorang munafik, karena dia telah mengatakan bahwa “Ali (bin Abi Thalib) telah diabaikan (madkhûlan)  kemanapun dia pergi. Dia (Ali bin Abi Thalib) berkai-kali mencoba untuk  memperoleh kekhalifahan namun tak pernah mendapatkannya.”
 Ibn Taymiyah bahkan dengan jelas telah mengatakan bahwa “Dia (Ali bin Abi Thalib) mencintai kedudukan (sangat menginginkan kekhalifahan), sebagaimana Utsman (bin Affan) mencintai uang.”
 Dia juga mengatakan bahwa, “Abu  Bakar menyatakan keislamannya dengan kesadaran penuh karena dia (Abu  Bakar) sudah tua (dewasa) sedangkan Ali (bin Abi Thalib) masih kecil  (belum  baligh) ketika menyatakan keislamannya, dan keislaman anak-anak belumlah memiliki arti sama sekali.”
 Ibn Taymiyah mengatakan : “Sebelum  Allah Swt mengutus Muhammad sebagai Rasul tak seorang pun ada orang  beriman di kalangan orang-orang Quraisy. Mereka semua menyembah berhala,  termasuk anak-anak. Jika seseorang bisa menyimpulkan bahwa tidak sama  kekufuran orang dewasa dengan kekufuran anak kecil maka tentu saja iman  orang dewasa (Abu Bakar) berbeda dengan iman anak-anak (Ali bin Ab  Thalib).”
Jika anda tidak percaya lihat dan baca kitabnya yang menjadi pegangan kaum Wahabi-Salafy : Minhaj al-Sunnah Jilid 8 halaman 285!
 Laki-laki dungu ini juga mengatakan bahwa hadis yang menyatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pntunya.” sebagai hadis palsu! 
 Padahal kitab-kitab hadis ahlus sunnah yang meriwayatakan hadis tersebut dengan komentar bahwa hadis tersebut adalah : shahih! [1] 
 Ibn Taymiyah menambahkan bahwa “Muadz bin Jabal lebih mengetahui halal dan haram ketimbang Ali bin Abi Thalib.” 
Ucapan-ucapan kebenciannya kepada Ali ini tertera di dalam kitabnya yang menjadi rujukan kaum Wahaby-Salafy : Minhaj al-Sunnah, Jil. 7, hlm. 513-515.
 Padahal banyak ulama Ahlus Sunnah yang mengetahui bahwa Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan : “Wahai manusia! Tanyakanlah apa pun kepadaku selama aku masih berada di antara kalian!”  Sahabat Nabi, Said al-Musayyab mengeomentari kata-kata ini bahwa tak  seorang sahabat pun yang berani membuat tantangan seperti ini kecuali  Ali!” [2]
  Pernah dua orang laki-laki datang kepada Khalifah Umar bin Khatab untuk  bertanya tentang hukum istri yang berstatus hamba sahaya (amatun). Sang  Khalifah tidak menjawab. Dia berdiri dari tempatnya dan mengajak kedua  orang ini pergi bersamanya ke Masjid. 
 Dalam sebuah halaqah inilah, tampak seorang yang berkepala botak tengah mengajar di sana. 
“Bagaimana  pendapat anda tentang hukum mentalaq amatun?” tanya sang khalifah  kepadanya. Sang, guru halaqah ini hanya memberi isyarat dengan  mengangkat jari telunjuk dan tengahnya saja. 
“Diperlukan 2 kali bersuci untuk memelihara waktu ‘iddah-nya”, kata Umar menerjemahkan kepada 2 orang penanya yang ikut bersamanya.
  “Subhanallah! Kami datang untuk bertanya kepadamu selaku Amirul  Mukminin, namun anda mencari jawaban dari orang ini,” protes mereka.
 “Tahukah anda siapa orang itu?” kata Umar mencoba menenangkan. 
“Dia adalah Ali bin Abi Thalib. Aku pernah menyaksikan Rasulullah (Saw) berkata tentangnya:
 “Sungguh,  seandainya 7 lapis langit dan bumi diletakkan di satu sisi timbangan  dan Ali di sisi yang lain, pasti Ali akan lebih berat dari langit dan  bumi itu.” [2b]
 Bukan hanya khalifah Umar. Sahabat-sahabat lainnya juga pernah memberikan kesaksian serupa. Ummul Mukminin A’isyah juga pernah berkata: “Ali adalah orang yang paling paham tentang sunnah Nabi.”. [2c]
 Abdullah bin Abbas juga diriwayatkan berkata: “Dibandingkan  ilmuku dan ilmu para sahabat yang lain dengan ilmu Ali bin Abi Thalib  perbandingannya seperti setetes air dengan 7 samudra lepas.” [2d]
  Abdullah bin Mas’ud juga diriwayatkan pernah berkata: “Ilmu hikmah  terbagi ke dalam 10 bagian. Ali telah dianugerahi Allah 9 bagiannya, dan  manusia lain 1 bagian saja. Dalam 1 bagian yang tersisa itu Ali adalah  yang paling arif.”  [2e]
 Dari pernyataan-pernyataannya Ibn Taymiyah inilah – kata Ibn Hajar  al-Asqalani  – para ulama menyimpukkan bahwa dia (Ibn Taymiyah) adalah seorang  munafik berdasarkan hadis Nabi Saw kepada Ali bin Abi Thalib : “Hanya  orang munafik yang membencimu.”
  Kita juga mengingat banyak sekali hadis-hadis Rasulullah Saw yang  serupa seperti yang telah dikatakan oleh Ibn Hajar al-Asqalani ini,  sebut saja :
  * Salah satu hadis sahih dari Nabi Saw yang keshahihannya tak diragukan  oleh para pakar hadis. Diriwayatkan oleh para sahabat seperti ‘Abdullah  ibn ‘Abbas, ‘Imran ibn al-Husain, Ummul Mukminin Ummu Salamah ra dan  lain-lain, serta Imam Ali bin Abi Thalib as sendiri mengatakan :
 “Demi  Dia yang membelah benih dan menciptakan jiwa, sesungguhnya Rasulullah  (Saw) memberikan kepada saya suatu janji bahwa tak seorang pun selain  mukmin  akan mencintai saya, dan tak seorang pun selain orang munafik akan membenci saya.” [3]
  ** Karena itulah para sahabat Nabi biasa menguji keimanan atau  kemunafikan kaum Muslim melalui kecintaan dan kebencian mereka kepada  Ali bin Abi Thalib, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Dzarr al-Ghifari,  Abu Said al-Khudri, ‘Abdulldh ibn Masud dan Jabir ibn ‘Abdullah, bahwa:
“Kami (para sahabat Nabi) biasa membedakan orang munafik dengan kebencian mereka kepada ‘Ali ibn Abi Thalib.” [4]
Karena banyak bukti kebencian Ibn Taymiyah terhadap Imam Ali bin Abi Thalib inilah  maka:
2. Ibn Hajar di dalam kitabnya Fatawa al Haditsah hlm. 86 mengatakan tentang Ibn Taymiyah:
 “Ibn Taymiyah adalah orang yang semoga Allah menghinakannya, membiarkan dia dalam kesesatan, membutakan dan membisukannya!”
 3. Muhammad Syaukani, di dalam kitabnya Al-Badr al-Tsalai, Jil. 1, hlm .67 menyatakan bahwa Ibn Makhluf telah memfatwakan bahwa jika tidak dihukum mati paling tidak Ibn Taymiyah mesti dipenjara seumur hidup! 
  Masih banyak fatwa-fatwa yang cukup tegas dari para ulama Ahlus Sunnah  atas kemunafikan Ibn Taymiyah ini yang tidak seluruhnya saya ungkap di  sini.
 4. Ada 40 ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang menyatakan kekufuran Ibn Taymiyah yang antara lain adalah : Muhammad  bin Ibrahim Shaafi, Muhammad bin Abu Bakr al-Maliki, Muhammad bin Abu  Bakr Jarir Anshari al-Hanafi, Abdullah bin Umar Muqaddis al-Hanbali.
  Pernyataan 40 ulama ini dinyatakan di Suriah bahwa jika seseorang  menyebarkan paham Ibn Taymiyah ini maka dia harus dihukum mati.  Pernyataan ini bisa anda baca di dalam kitab : Durar al-Kamina karya Ibn Hajar al-Asqalani Jil. 1 hlm. 147. 
 5. Syekh Alauddin Bukhari al-Hanafi juga berfatwa : “Siapa pun yang menganggap Ibn Taymiyah sebagai Syaikhul Islam maka dia telah menjadi kafir!”
 Lihat dan baca kitabnya yang termasyhur : Tadzkirah al-Huffazh hlm. 316, Cet. Damaskus.
 6. Syekh Zainuddin bin Rajab al-Hanbali juga mencatat apa yang diungkapkan Syekh Alauddin di dalam kitab Anwar al-Bari Jil. 11 :192 [Multan].
 Yang ingin saya garis bawahi tentang fatwa-fatwa ini adalah bahwa bukan keinginan saya untuk mengkafirkan apalagi memvonis hukuman mati bagi orang ini –  toh orang ini sudah sedang mempertanggungjawabkan amal buruknya di alam  barzakh –, akan tetapi poin yang ingin saya sampaikan adalah agar  khalayak bangsa Indonesia yang mayoritas muslim ini mengetahui siapa  sebenarnya Ibn Taymiyah di dalam pandangan para ulama Ahlus Sunnah.  Karena sudah sedemikian banyak buku-buku Ibn Taymiyah yang beredar di  sini atas prakarsa Kerajaan Saudi Arabia yang kita tahu bersekte Wahaby.  Inilah kepentingan saya menyampaikan semua bukti-bukti penyimpangan  pemikiran Ibn Taymiyah yang dianggap sebagai Syekh al-Islam oleh  pengikut sekte Wahaby. Pada bagian selanjutnya saya akan buktikan betapa  masih banyak pemikiran lelaki ini yang jauh menyimpang dari  ajaran-ajaran Islam yang dianut oleh kaum Muslim Ahlus Sunnah wal  Jama’ah. Insya Allah!
    Sumber : http://qitori.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar